Latar: Kenapa Ramai Video Rompi‑nya Jadi Sorotan
-
Pada Minggu, 30 November 2025, Verrell Bramasta — yang kini berstatus anggota DPR RI — melakukan kunjungan ke lokasi bencana di Sumatera Barat (Padang).detikcom+2suara.com+2
-
Di sana, dalam beberapa foto/video yang diunggah ke media sosial, ia tampak mengenakan rompi hitam yang menarik perhatian banyak netizen. Banyak yang langsung berasumsi bahwa itu adalah “rompi anti‑peluru” — sebuah pilihan outfit yang dianggap “lebih cocok di zona konflik”, sehingga menjadi kontroversi mengingat situasinya cuma bencana alam.Gelora News+2Konteks – Baca Teks Sesuai Konteks+2
📣 Klarifikasi Verrell: “Bukan Rompi Anti‑Peluru, Ini Pakai ‘Tactical Vest’”
-
Verrell buru‑buru memberi penjelasan resmi pada 2 Desember 2025. Ia menegaskan bahwa rompi yang dipakainya bukan rompi balistik/anti‑peluru.suara.com+2detikhot+2
-
Kata dia, rompi itu adalah “tactical vest” — rompi fungsional biasa yang umum dipakai dalam kegiatan lapangan — yang tidak dilengkapi pelat pelindung balistik.detikcom+1
-
Fungsi utama rompi tersebut: membawa perlengkapan penting (misalnya air minum, uang tunai bantuan, powerbank/ponsel, alat komunikasi darurat) — supaya ketika turun ke lokasi bencana dan harus bergerak cepat + banyak mobilitas, segala kebutuhan bisa dibawa dengan efisien lewat kantong‑kantong modular yang tersedia di rompi.detikhot+1
-
Verrell juga bilang bahwa tujuan kunjungannya ke Sumbar adalah untuk menyalurkan bantuan, menyerap aspirasi korban, dan mendengar langsung keluhan warga agar bisa disampaikan ke DPR. Penampilan rompi semata untuk mendukung mobilitas & efektivitas kegiatan lapangan — bukan buat pamer atau bikin sensasi.suara.com+1
🧩 Kesimpulan Sementara & Situasi Publik
-
Memang benar video/foto yang menampilkan Verrell mengenakan rompi sempat ramai— banyak netizen langsung asosiasi ke rompi antipeluru, terutama karena visual rompi tersebut kental dengan image “militer/konflik”.
-
Tapi berdasarkan klarifikasi dari Verrell sendiri, rompi itu sifatnya taktikal dan fungsional — bukan pelindung balistik.
-
Intinya: meskipun kontroversi sempat muncul, klaim bahwa ia memakai “rompi antipeluru” nampaknya keliru — setidaknya itu yang ia tegaskan.
🎯 Catatan: Kenapa Isu Ini Bisa “Meledak”
-
Lokasi: bencana alam — artinya publik expect bantuan & empati, bukan “penampilan militer”. Jadi ketika tokoh publik muncul dengan “rompi hitam ala militer”, cepat deh jadi bahan omongan.
-
Media sosial + opini publik gampang banget menarik kesimpulan impulsif (tanpa konfirmasi). Video/foto tersebar cepat, tanpa konteks.
-
Penting: aktivisme/kunjungan di zona bencana tetap perlu mobilitas & efisiensi — kadang atribut seperti tactical vest bisa berguna. Tapi persepsi publik bisa berbeda.
