Rupiah melemah seiring tarif AS untuk Kanada berjalan sesuai rencana

Jakarta – Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, seiring dengan keputusan Amerika Serikat untuk memberlakukan tarif impor terhadap Kanada sesuai dengan rencana yang telah diumumkan sebelumnya. Sentimen global ini memberikan tekanan tambahan terhadap mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

Berdasarkan data Bank Indonesia, rupiah tercatat melemah 0,5% ke level Rp15.400 per dolar AS pada perdagangan Senin (26/2). Pelemahan ini dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap dampak kebijakan perdagangan AS terhadap perekonomian global.

Ekonom dari Bank Mandiri, Rina Setiawan, menjelaskan bahwa langkah AS untuk menerapkan tarif tambahan terhadap Kanada menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan global. “Pasar merespons negatif kebijakan ini karena dapat memicu ketegangan perdagangan yang lebih luas dan mengurangi permintaan aset berisiko seperti mata uang negara berkembang,” ujarnya.

Di sisi lain, Bank Indonesia terus melakukan langkah-langkah stabilisasi untuk menjaga nilai tukar rupiah. Intervensi pasar valas dan penyesuaian suku bunga menjadi strategi utama dalam meredam tekanan eksternal yang berasal dari kebijakan perdagangan AS.

Sementara itu, pelaku pasar masih menanti perkembangan lebih lanjut dari kebijakan moneter Federal Reserve serta reaksi Kanada terhadap tarif baru yang diterapkan AS. Jika ketegangan perdagangan meningkat, bukan tidak mungkin rupiah akan terus berada dalam tekanan.

Analis pasar keuangan merekomendasikan agar investor tetap waspada terhadap volatilitas yang meningkat dan mempertimbangkan strategi lindung nilai dalam menghadapi ketidakpastian global yang sedang berlangsung.

ENewsViral