Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk mendukung program pemerintah yang akan memberikan pinjaman atau kredit khusus kepada pekerja migran Indonesia.
Di Jakarta, Jumat, Dian Ediana, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, menyatakan bahwa OJK mendukung program pemerintah untuk menyiapkan produk simpan pinjam bagi pekerja migran.
Dian menyatakan bahwa perbankan saat ini menyediakan KUR PMI (Kredit Usaha Rakyat Pekerja Migran Indonesia). Namun, dia menegaskan bahwa produk ini pasti berbeda dengan produk simpan pinjam bagi pekerja migran yang akan diluncurkan oleh pemerintah.
Ia menjelaskan bahwa KUR PMI adalah pembiayaan khusus yang diberikan kepada calon PMI dan/atau pekerja magang luar negeri untuk memenuhi biaya penempatan mereka di negara tujuan.
Dian mengungkapkan bahwa realisasi KUR PMI per 31 Oktober 2024 sebesar Rp33,45 miliar, yang diberikan kepada 1.330 debitur, menurut data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP).
Bank Negara Indonesia (BNI) adalah salah satu bank yang menyalurkan KUR untuk Project Management Institute (PMI). Dari tahun 2015 hingga akhir 2024, BNI menyalurkan KUR PMI senilai Rp900 miliar dengan lebih dari 48 ribu debitur.
Sepanjang tahun 2024, BNI menyalurkan KUR untuk PMI sebesar Rp25 miliar kepada lebih dari 900 debitur. Bunga KUR yang dibayarkan oleh PMI adalah 6% per tahun, menurut aturan pemerintah.
Di Jakarta, Kamis (9/1), Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan bahwa PMI di Taiwan memberikan kontribusi terbesar untuk penyaluran KUR PMI ini. PMI di Jepang, Hong Kong, dan Singapura kemudian menyusul.
Ketentuan pemerintah, peraturan kementerian atau badan terkait, dan analisis perbankan diperlukan saat BNI menyediakan KUR PMI.
Sebagai informasi, pemerintah sedang mempersiapkan program pembiayaan yang menggunakan model produk simpan pinjam untuk bisnis kecil dan menengah (UMKM), ekonomi kreatif, dan pekerja migran.
Ini diumumkan oleh Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, setelah pertemuan terbatas di Istana Kepresidenan Bogor pada 3 Januari lalu.
Muhaimin menyatakan, “Semacam simpan pinjam atau kredit murah yang diberikan oleh negara atau pemerintah. Dana pinjaman bergulir di Kementerian Koperasi akan meningkatkan jumlahnya.”
Menurutnya, dana ini akan menambah jenis permodalan pemerintah yang sudah ada, seperti pinjaman KUR dan salah satu BUMN, PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
Selain itu, pemerintah akan menyediakan program pinjaman khusus untuk pekerja migran Indonesia, terutama bagi mereka yang membutuhkan dana untuk kursus, tiket pesawat, dan administrasi.
Muhaimin menyatakan bahwa Kementerian Keuangan akan melanjutkan program pendanaan simpan pinjam dengan bunga yang rendah ini.