Pefindo: Pada Tahun 2024, Surat Utang Korporasi Senilai Rp149,7 Triliun Akan Dikeluarkan

Jakarta – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan bahwa pada tahun 2024, total nilai surat utang korporasi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia akan mencapai sekitar Rp149,7 triliun. Angka ini mencerminkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yang menunjukkan kepercayaan pasar terhadap instrumen utang sebagai sumber pendanaan perusahaan.

Dalam laporan yang dikeluarkan Pefindo, disebutkan bahwa jumlah surat utang yang diperkirakan akan diterbitkan pada tahun 2024 mencakup obligasi jangka panjang dan surat utang jangka menengah (Medium Term Notes/MTN). Peningkatan ini didorong oleh kebutuhan perusahaan-perusahaan untuk membiayai ekspansi, proyek infrastruktur, dan restrukturisasi utang yang jatuh tempo.

Menurut Direktur Pefindo, Rudi C. Kusuma, meskipun terdapat ketidakpastian ekonomi global, kondisi pasar surat utang korporasi Indonesia masih cukup stabil. Hal ini didukung oleh pemulihan ekonomi domestik pasca-pandemi dan optimisme investor terhadap prospek ekonomi Indonesia yang terus menunjukkan pertumbuhan positif.

“Di tahun 2024, kami melihat ada sejumlah perusahaan yang berencana mengeluarkan surat utang sebagai upaya untuk memperkuat struktur permodalan mereka. Selain itu, beberapa sektor seperti infrastruktur, energi, dan keuangan diperkirakan akan menjadi penggerak utama dalam penerbitan surat utang korporasi,” ujar Rudi dalam pernyataannya.

Salah satu faktor yang mendorong perusahaan untuk menerbitkan surat utang adalah suku bunga yang masih relatif terjangkau, meskipun Bank Indonesia (BI) sudah mulai mengurangi stimulus moneter. Selain itu, minat investor terhadap surat utang korporasi Indonesia juga terus meningkat, baik dari investor domestik maupun asing. Penerbitan surat utang korporasi dianggap menjadi salah satu cara efektif untuk mendiversifikasi sumber pendanaan, selain melalui pinjaman bank.

Pefindo juga mencatat bahwa sektor infrastruktur akan menjadi salah satu sektor dengan kontribusi terbesar dalam penerbitan surat utang korporasi pada 2024. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur besar diperkirakan akan memanfaatkan pasar surat utang untuk mendanai proyek-proyek besar mereka, seiring dengan peningkatan pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus pemerintah.

Namun, Pefindo juga mengingatkan pentingnya perusahaan-perusahaan untuk menjaga kualitas dan kelayakan kredit mereka, karena meskipun pasar surat utang di Indonesia stabil, risiko default tetap ada. Oleh karena itu, rating kredit yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat, seperti Pefindo, akan menjadi indikator penting bagi investor dalam menentukan keputusan investasi mereka.

“Dalam menghadapi kondisi pasar yang dinamis, perusahaan harus mampu mengelola utang mereka dengan bijak, termasuk memilih instrumen yang tepat dan memperhatikan kemampuan bayar utang. Pemeringkatan yang baik akan menjadi kunci bagi perusahaan untuk menarik minat investor,” tambah Rudi.

Dengan estimasi penerbitan surat utang korporasi yang cukup besar pada 2024, pasar obligasi Indonesia diprediksi akan terus menjadi salah satu pilihan pendanaan utama bagi perusahaan-perusahaan di tanah air, serta memberikan peluang investasi yang menarik bagi para investor.

ENewsViral