Hubungan Jepang-China Memanas, Ningning Aespa Terancam Dicoret Kohaku

Ketegangan antara Jepang dan China yang meningkat beberapa bulan terakhir mulai berdampak pada dunia hiburan, khususnya terhadap karier penyanyi asal China yang populer di Jepang, Ningning dari grup K-pop Aespa. Isu politik ini mengancam keikutsertaan Ningning dalam acara musik tahunan bergengsi Jepang, Kohaku Uta Gassen.

Latar Belakang Ketegangan Jepang-China

  • Hubungan diplomatik Jepang dan China memburuk sejak konflik di wilayah Laut China Timur yang melibatkan sengketa kepulauan Senkaku/Diaoyu.

  • Perselisihan ini diiringi dengan kebijakan proteksionis dan nasionalisme yang meningkat di kedua negara, termasuk boikot produk dan seniman dari negara lain sebagai aksi balasan.

  • Media Jepang melaporkan peningkatan sentimen negatif terhadap seniman asal China yang berkiprah di Jepang.

Ningning dan Kohaku Uta Gassen

  • Kohaku Uta Gassen adalah acara musik akhir tahun paling bergengsi di Jepang, yang menampilkan penyanyi top dari berbagai genre dan negara.

  • Ningning, sebagai anggota Aespa, telah diundang untuk tampil pada edisi 2025, yang merupakan ajang penting untuk popularitas dan kariernya di Jepang.

  • Namun, desakan dari kelompok nasionalis dan sebagian penonton menuntut pencoretan Ningning karena ketegangan politik yang sedang terjadi.

Reaksi Industri dan Penggemar

  • Agensi SM Entertainment, yang menaungi Aespa, belum memberikan konfirmasi resmi mengenai kemungkinan pencoretan Ningning.

  • Penggemar global Aespa dan komunitas internasional mengecam tekanan politik yang mencampuri ranah seni dan hiburan.

  • Beberapa artis dan selebriti Jepang justru menyerukan agar acara tetap bersifat inklusif dan tidak dipengaruhi oleh masalah geopolitik.

Dampak Politik terhadap Hiburan

  • Kasus Ningning bukan satu-satunya contoh dimana ketegangan politik berdampak langsung pada selebriti dan karya seni lintas negara.

  • Analis politik budaya, Prof. Kenji Takahashi dari Universitas Tokyo, menjelaskan:

    “Hiburan internasional sering kali menjadi korban ketika hubungan antar negara memanas. Ini merugikan industri kreatif dan mempersempit ruang dialog budaya.”

Potensi Resolusi

  • Meski ketegangan ada, beberapa pihak berharap negosiasi diplomatik dan tekanan dari komunitas seni dapat mencegah pencoretan Ningning.

  • Kohaku Uta Gassen sendiri memiliki sejarah menjaga profesionalisme dan inklusivitas, memberikan harapan bagi Ningning untuk tetap tampil.

Kesimpulan

Memanasnya hubungan Jepang-China tidak hanya berdampak pada ranah politik dan ekonomi, tapi juga meluas ke industri hiburan. Nasib Ningning Aespa di Kohaku Uta Gassen menjadi simbol tantangan yang dihadapi para seniman dalam menjaga karier lintas negara di tengah geopolitik yang kompleks. Keputusan akhir masih dinanti publik dengan penuh perhatian.